Makna Sholawat Menurut al-Ghazali
Elsatekno.com-Makna Sholawat Menurut al-Ghazali-Selawat memiliki
makna simbolik yakni penghormatan atau pengagungan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Menurut arti bahasa selawat adalah doa, sedangkan menurut istilah adalah
selawat Allah kepada Rasul berupa rahmat dan kemuliaan, selawat dari malaikat
kepada Nabi berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah.
Sementara selawat dari selain
Nabi berupa permohonan rahmat dan
ampunan. Selawat orang-orang beriman adalah permohonan rahmat dan kemuliaan
kepada Allah untuk Nabi. Selain itu selawat bisa dimaknai sebagai suatu ibadah,
semakin dekat dengan Allah maka dapat menghadirkan ketenangan, sebagai
penghidup hati serta memperbanyak melakukan amal kebaikan yang akan menghapus
dosa-dosa.
Selawat merupakan salah satu
dalam sunah Rasul yang dapat meningkatkan spiritualitas. Spiritualitas
merupakan sesuatu yang berhubungan langsung Alquran dan sunah Nabi Muhammad
SAW. Konsepsi al-Ghazali tentang spiritualitas memiliki ide yang luas dan
komprehensif sehingga mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Perjuangan hidup manusia di dunia
tidak lain adalah tekad dan usahanya untuk meninggikan akhlak, menyucikan jiwa
dan meningkatkan kehidupan mental-spiritual dengan ilmu, iman, ibadah, adat,
nilai-nilai yang baik agar dapat mengenal, mendekat, berjumpa dengan Allah
serta kembali dalam ridha dan surga-Nya.
Menurut al-Ghazali, tingkat
kedekatan seoseorang dengan Rasulullah dinilai dari kadar bacaan selawat
kepadanya. Berselawat salam kepada Rasulullah, akan memperoleh kebahagiaan dan
kesejahteraan di dunia dan akhirat, memperoleh derajat yang tinggi kelak di
akhirat dan selamat dari neraka, sebab dengan berselawat telah mewujudkan arti
kecintaan kepada beliau, di samping harus disertai dengan melaksanakan perintah
dan menjauhi larangan.
Selawat mengandung dzikir dan
rasa syukur pada Allah, serta pengakuan atas karunia-Nya. Jelasnya selawat yang
diucapkan seseorang untuk Nabi mengandung dzikir pada Allah, ingat pada Rasulullah
dan memohon pada Allah agar Dia memberi Nabi balasan.
Salah satu bacaan selawat pada
sebuah karya sastra yang mengisahkan sejarah hidup dan sifat-sifat yang
dimiliki Rasulullah SAW adalah selawat Barzanji. Selawat Barzanji merupakan
salah satu karya sastra yang mengisahkan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam
menyiarkan Islam dan menggambarkan kepribadian yang agung untuk dijadikan
teladan umat manusia. Selawat ini ditulis dengan tujuan untuk meningkatkan
kecintaan Rasulullah dan meningkatkan ghirah umat.
Sumber:
Wildana Wargadinata, Spiritualitas Shalawat; Kajian Sosio-Sastra
Nabi Muhammad SAW, hlm. 57. 16
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Zikir Cahaya Kehidupan, diterj. Abdul
Hayyie dan Budiman Musthafa, (Jakarta: Gema Insani, 2002), hlm. 46-47. 17
Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam, (Jakarta: Ruhama, 1994), hlm. 3.
Jon Avery dan Hasan Askari,
Menuju Humanisme Spiritual, (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), hlm. 165.
Al-Ghazali, Menguak Rahasia Qalbu, diterj, Bahrun Abubakar, (Bandung: Nuansa
Aulia, 2008),
Abu Ahmad Muhammad Naufal,
Berdo‟a Bershalawat Ala Al-Ghazali, (Yogyakarta: al-Mahalli, 1996), hlm. 92.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Jalaul Afham; Keutamaan Shalawat Nabi, diter. Arif Munandar, hlm.
670.